BANTAENG - Kehadiran sexy dancer pada gelaran Anniversary Auto Contest 2022 Khinsip in Driving Chapter (KIDC) Bantaeng ke-2 tahun, di lapangan hitam Bantaeng, Minggu, 12 Juni 2022 lalu berujung kontroversi.
Menanggapi hal ini secara khusus Panitia pelaksana melayangkan permohonan maaf pada segenap elemen masyarakat dan khususnya pemerintah Kabupaten Bantaeng. Pihaknya secara khusus mengundang sejumlah insan Pers untuk permohonan maafnya itu di Warkop Lingkar, Kelurahan mallilingi, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sabtu Sore, 18 Juni 2022.
Baca juga:
Gubernur Andi Sudirman Serahkan LKPJ 2021
|
Ketua panitia, Akhmad Efendi mengungkapkan bahwa permintaan maaf secara terbuka kepada pemerintah dan masyarakat kabupaten Bantaeng sebagai poin yang harus dilakukan.
"Kami selaku panitia pelaksana kegiatan auto contest meminta maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya kepada seluruh elemen masyarakat terkhusus pemerintah Kabupaten Bantaeng atas kegiatan kami yang menghadirkan dancer yang berunjung kontroversi di masyarakat, ", Ucap Akhmad Efendi.
Dia mengatakan, Kendati tidak bermaksud menyinggung perasaan, Atas kejadian tersebut juga mengungkapkan penyesalannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran kepada kami, selaku panitia kegiatan, dan dari lubuk hati yang paling dalam menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena kejadian tersebut telah menimbulkan ketidaknyamanan kepada masyarakat", Pintanya.
Menanggapi Pertanyaan terkait hehadiran Sexy Dancer yang dinilai mempertontonkan goyang erotis, Pihaknya Mengakui kalau kehadiran Dancer itu tidak masuk dalam schedule (Rencana/Jadwal.Red) dalam acara tersebut.
"Kalau untuk Dancer Itu murni dadakan, Namun kami tetap minta maaf", Ucapnya
Dia juga memahami kondisi yang memaksa hadirnya DJ dan Dancer dimana setiap ajang otomotif konteks apapun itu baik di motor atau mobil selalu identik dengan hadirnya DJ maupun Dancer.
Dancer itu sendiri diakuinya hadir jauh setelah Bupati Bantaeng meninggalkan tempat pembukaan acara dan hadir jelang penutupan pada sore harinya sekitar 20 menit berlangsung.
Terkait pemajangan logo Pemda dan gambar Bupati Bantaeng pada spanduk event kontes tersebut, Pihaknya juga mengakui sebagai inisiatif sendiri di kepanitiaan, Dirinya beralasan karena pada pembukaan terjadwal juga mengundang Bupati Bantaeng.
"Sebenarnya tidak ada koordinasi terkait logo Pemda dan gambar Bupati", Kata Akhmad Effendi.
Karena muncul pro dan kontra, Dia mengakui secara lisan telah melayangkan permintaan maaf pada Bupati Ilham Azikin.
Untuk perizinan, Sebagai ketua panitia mengakui telah meminta dan memasukkan permohonan izin secara administrasi terkait perizinan keamanan dan lain-lain.
Sementara itu salah seorang tokoh pemuda yang turut hadir, Andi Restu menyimpulkan kurangnya koordinasi panitia kepada pihak terkait dalam hal ini pemerintah Kabupaten Bantaeng.
"Harus kita sepakati bahwa pemerintah itu tidak mungkin mendukung kegiatan-kegiatan yang berbau negatif, Dan panitia juga tidak mungkin mau berani melakukan hal-hal yang sifatnya negatif", Urai Andi Restu.
Sehingga kata Dia, Ketika muncul hal hal yang tidak diinginkan itu karena tidak ada koordinasi antara pihak terkait.
Menurutnya, terlepas dari kejadian yang menui kontroversi. Kehadiran Pemerintah wajib hadir memberi dukungan karena acara ini membawa nama daerah dengan kreativitas pemuda.